Apakah makanan yang kamu pikirkan ketika siang hari dan
udara panas terik? Salah satu jawabannya adalah rujak. Rujak adalah makanan tradisional yang biasanya
terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah.
Jenis racikan buah atau sayuran yang dicapurkan akan mempengaruhi nama rujak
tersebut. Rujak ini biasanya merupakan jajanan pasar yang sangat nikmat ketika
di santap di siang hari.
Ada beberapa nama rujak yang terkenal dan mudah kita jumpai
di berbagai tempat, khususnya di pulau Jawa, antara lain rujak cingur, rujak
gobet atau beubeuk di Jawa Barat, rujak petis di Jawa Timur, rujak soto di Banyuwangi,
rujak kuah pindang di Bali, rujak terasi di Lombok, dll.
Khusus bagi masyarakat di Jawa, khususnya di Solo,
Yogyakarta dan sekitarnya dikenal makanan yang mirip dengan rujak yaitu lotis.
Lotis ini juga dikenal dengan istilah “rujak dulit” karena cara makannya dengan
mencolekkan (jawa: ndulit) buah pada sambal. Camilan segar yang terbuat dari
beraneka ragam buah-buahan ini pada umumnya disantap ketika musim panas sebagai
kuliner legendaris karena dari masa ke masa camilan seperti ini mampu bertahan
bahkan hingga sekarang.
Selain itu, camilan buah ini juga cukup mudah untuk bisa
ditemukan, di pasar tradisional, di kampung-kampung hingga pedagang keliling
yang juga menjajakannya bersama rujak. Lotis ini dikonsumsi oleh
masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Lotis bagi anak-anak lebih
suka sambal atau saus yang tidak pedas sehingga dominan dengan rasa manis. Acara
makan lotis bersama-sama dinamakan lotisan.