Kuliner asal negeri Sakura ini sudah
banyak disukai oleh masyarakat indonesia seperti Sushi, Teriyaki. Kini ada
lagi yang juga diminati oleh masyarakat Indonesia yaitu mie ramen. Yang
membedakan dengan mie yang lainnya adalah pada kuahnya yang kental dan gurih. Di
atas ramen umumnya ditambahkan penyedap berupa beraneka ragam lauk seperti: chasiu, menma,
telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, nori, atau narutomaki sebagai
hiasan.
Telur rebus untuk ramen biasanya
berwarna coklat karena direbus di dalam kuah bekas rebusan chasiu. Sayuran
sekaligus penyedap yang paling umum untuk ramen adalah irisan daun bawang.
Sebelum ditambahkan ke dalam ramen, sebagian penjual ramen lebih dulu
menggoreng irisan daun bawang di dalam minyak goreng. Varian masakan mie ramen adalah Sea Food
Ramen (Ramen Sea Food), Beef Shoyu
Ramen (Ramen Daging Sapi), Chicken Ramen (Ramen Daging Ayam)
Mie ramen biasanya berwarna kuning
dibuat dari terigu dengan kadar gluten tinggi ditambah air dan bahan
kimiea tambahan seperti potasium karbonat, natrium karbonat dan
kadang-kadang asam fosfat. Bahan-bahan kimia yang bersifat alkali mengubah
sifat alami gluten dalam tepung terigu dan membuat mie menjadi kenyal sekaligus
mengaktifkan senyawa flavonoid yang terkandung dalam tepung terigu sehingga mie
berwarna kuning. Semakin banyak air maka semakin lunak pula mie yang
dihasilkan.
Pada zaman dulu pembuatan mie di
Tiongkok menggunakan air asin dari danau Kan di pedalaman Mongolia yang
mengandung garam mineral alami. Di Jepang, bahan kimia tambahan untuk membuat mie
sampai sekarang ini masih disebut kansui atau air dari Danau Kan.
Seusai Perang Dunia II, bahan kimia tambahan untuk mie yang berbahaya
untuk kesehatan banyak beredar di pasaran, tapi sekarang bahan kimia tambahan
sudah diatur dalam standar JAS. Bahan kimia tambahan untuk mie juga mempunyai
bau tidak enak yang sering tidak disukai orang, sehingga di Jepang juga dibuat mie
yang menggunakan telur sebagai pengganti bahan kimia.
disarikan dari berbagai sumber