Banyak
orang yang mengira bahwa bervegetarian adalah cara untuk sadar akan kesehatan
dan pola makan yang baik. Dorongan seseorang
untuk menjadi vegetarian bermacam-macam alasannya, misal: ingin sehat, cantik, langsing, dan panjang umur. Orang-orang vegetarian sebagian besar memilih makan
dari bahan nabati. Makanan nabati
dapat dikelompokkan ke dalam jenisbuah, sayuran, padi-padian, buncis, kacang
dan biji-bijian.
Pengelompokkan ini hanya untuk menggolongkan makanan berdasarkan asalnya dan/atau atas
mutu yang hampir sama. Kelompok-kelompok demikian bisa saling melengkapi karena
sebagian dari mereka merupakan makanan serbaguna. Jagung kadang digunakan sebagai sayuran dan kadang sebagai biji-bijian.
Sebagian
orang vegetarian juga rindu akan rasa dan/atau tekstur dari produk hewani.
Mereka berharap untuk menemukan penggantinya dalam resep-resep non-vegetarian,
yaitu pengganti telur atau daging.
Pengganti telur. Suatu hal yang sulit untuk menemukan
pengganti yang memiliki daya pengikat seperti telur untuk kue, roti, dan
sebagainya. Walaupun terdapat tepung biasanya menggunakan bahan dasar tepung
kentang atau tepung kacang panjang, tahu, tepung ararut, dan buah aprikot yang
diblender dengan sedikit air. Bahan-bahan demikian tentunya memiliki nutrisi
yang berbeda-beda.
Pengganti daging. Selama beratus-ratus tahun, penduduk
Asia Timur telah membuat bahan pengganti yang menyerupai berbagai macam jenis
daging. Di dunia Barat, umat Kristen mengonsumsi produk-produk tersebut pada
masa Advent selama tujuh hari yang menganjurkan pola makan vegetarian.
Produk-produk
ini biasanya terbuat dari kedelai, tepung, dan/atau protein kacang, dan dijual
baik dalam kaleng atau dibekukan, atau sebagai campuran tepung. Sebagian
mengandung putih telur yang berperan sebagai pengikat, yang lainnya adalah
murni vegetarian. Sebagian besar dari produk ini diperkaya dengan nutrisi untuk
menyamakan dengan kepadatan nutrisi dalam daging.