Apakah
bistik itu? Bistik atau steik (Ing: steak) adalah sepotong besar daging,
biasanya daging sapi. Namun, juga daging merah, dada ayam dan ikan seringkali
dipotong untuk diolah menjadi steik. Kebanyakan steik dipotong tegak lurus
dengan serat otot, menambah kelegitan daging. Steik biasanya dimasak dengan dipanggang
di atas bara api arang, di oven, atau
bahkan digoreng. Steik biasanya disajikan dengan nasi, kentang, roti atau pasta.
Pada
umumnya ada beberapa macam steik yang populer di rumah makan steik, antara
lain:
1.
Tenderloin
Dianggap sebagai raja steik karena paling lembut dan empuk. Teksturnya
lembut, berbentuk oval dan ukurannya kira-kira sebesar bola baseball.
Daging ini diambil di atas paha belakang sapi. 85 gram (3 oz) daging ini
mengandung 250 kalori, 21,4 gram protein, dan 17,2 gram lemak.
2.
Sirloin
Sirloin steik adalah potongan daging dengan sedikit potongan tulang yang
ditinggalkan karena akan menambah rasa daging yang ada. Menurut daerah tempat
daging ini dipotong, sirloin dapat berupa bottom sirloin atau top
sirloin steik . Ukuran steik ini biasanya berada di ukuran diameter
5-10 cm dengan tebal 1,5 sampai 4 cm. 85 gram (3 oz) sirloin adalah
220 kalori, 22 gram protein, 12,8 gr lemak. Sirloin biasanya lebih murah daripada tenderloin dengan
rasa yang hampir sama nikmatnya.
3.
T-Bone
Steik
ini dinamai demikian karena tulang berbentuk T yang ada di dalam daging
tadi. 85 gram daging T-Bone mengandung sekitar 260 kalori, dengan
19.6 gram lemak dan protein dalam jumlah yang sama. Daging ini memiliki nutrisi
yang tinggi dan biasanya dimatangkan dengan cara dibakar dia tas bara atau
nyala api. Steik ini lebih mahal daripada Sirloin tapi masih
lebih murah daripada tenderloin.
Untuk
memasak steik ada beberapa tingkat kematangan yang umum di Indonesia, antara
lain:
1. Rare (Mentah)
Dalam
kondisi ini steik biasanya masih
berwarna merah, dari bagian terluar steik hingga bagian dalam, temperatur yang pas untuk
tingkat kematangan Rare adalah sekitar 52-55 derajat celcius.
2. Medium
Rare
Bagian
tengah steik masih berwarna merah dan
hangat sementara bagian luar sudah setengah matang. Temperatur yang pas untuk
tingkat kematangan Medium Rare adalah sekitar 55-60 derajat celcius.
3. Medium
Steik
sudah berwarna Pink dan Kenyal, bisa
dibilang ini sebutan untuk steik setengah matang. Kelebihan dari steik medium adalah masih banyaknya juice yang
terkandung dalam steik . sementara kekurangannya adalah steik lebih cepat dingin. Temperatur yang tepat
adalah sekitar 60-65 derajat celcius.
4. Medium
Well
Steik
sudah hampir matang, ada sebagian yang
masih berwarna pink ditengah steik . Ini adalah tingkat kematang steik yang paling enak buat di konsumsi, juice
dagingnya masih terasa dan tidak terlalu mentah. temperatur yang pas adalah
sekitar 65-70 derajat celcius.
5. Well
done.
Steik
sudah matang sempurna, berwarna kecoklatan
sepenuhnya. Ini adalah tingkat kematangan favorit buat orang indonesia.
temperatur yang pas sekitar 71 derajat celcius lebih.
Demikianlah jenis-jenis steik dan tingkat kematangan daging steik. Selamat menikmati steik
sesuai selera rasa para saudara.
Dari
beberapa sumber.