Setiap
peristiwa selalu ada simbol yang penuh makna dan arti tertentu. Perayaan Imlek juga banyak kelengkapan simbol perayaan yang menyatakan makna dan harapan. Salah satu kelengkapan itu
adalah terkait dengan makanan. Makanan ini mendasari adanya kuliner Imlek.
Berikut ini beberapa kuliner yang identik dengan perayaan tahun baru Imlek, antara
lain:
1. Minuman Teh
Tradisi
minum teh sudah dilakukan oleh bangsa Cina sejak ribuan tahun yang lalu.
Menjelang Imlek, tiap pagi teh tawar tanpa gula harus disajikan oleh orang yang
lebih muda kepada orang yang lebih tua. Penyajian teh merupakan tanda
penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
2. Makanan
Pembuka
Yee
Sang terbuat dari serutan beberapa jenis sayuran seperti beberapa jenis lobak,
rebung, jahe, ketimun, wortel dan jeruk bali. Selain itu, diberikan saus serta
potongan daging dan ikan mentah sebagai pelengkap. Hidangan khas Imlek ini
merupakan lambang berlimpahnya rejeki, kemakmuran dan kekuatan. Untuk
menikmati Yee Sang, tiap orang yang ada di meja makan harus bergotong royong
mengaduk Yee Sang dengan sumpit. Tidak perlu takut jika Yee Sang tumpah dari
piring saji, karena ini berarti rejeki yang datang akan tumpah ruah.
3. Sup
Hipio
Sup
hipio yang orisinal menggunakan sirip ikan hiu. Sirip ikan hiu sekarang semakin sulit didapatkan dan harganya sangat mahal. Sebagian orang mengganti sirip ikan hiu dengan perut ikan
atau gelembung renang ikan yang dikeringkan. Gelembung renang ikan ini memiliki arti ketahanan
dan keuletan dalam hidup ketika menghadapi berbagai macam kesulitan, baik dalam
kehidupan, bisnis, studi, cinta, dan lain-lain. Sehingga dipercaya dengan
memakan sup ini bisa menambahkan ketegaran Anda dalam menghadapi permasalahan.
4. Mie Panjang umur
4. Mie Panjang umur
Mie
merupakan simbol untuk panjang umur bagi yang merayakan Imlek. Untuk memakannya
pun ada aturannya sendiri, yaitu mie tidak boleh terputus saat diambil dengan
menggunakan sumpit. Jika mie terputus, maka dianggap rejeki dan umur akan cepat
habis. Sumpit digunakan untuk melambangkan pribadi penuh kesabaran dan tidak
serakah maupun iri hati. Lalu, mie yang diambil harus dimasukkan ke mulut
dengan cara diseruput.
5. Kue Keranjang
Meski namanya adalah Kue Keranjang (Nian Gao), tapi tekstur kue ini yang kenyal dan legit lebih mirip dengan dodol. Kue keranjang juga dijadikan sajian bagi Dewa Dapur. Kue Keranjang disajikan untuk mengundang kemakmuran dari tahun ke tahun. Kue keranjang buatan katering Sari Rasa bisa awet hinga beberapa bulan. Menikmatinya pun bisa dengan berbagai cara, baik dimakan begitu saja, dikukus campur santan sedikit dan pisang kepok jadi kue mendut, digoreng dengan tepung atau digoreng dengan telur. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kue keranjang Sari Rasa, silakan klik di sini
Meski namanya adalah Kue Keranjang (Nian Gao), tapi tekstur kue ini yang kenyal dan legit lebih mirip dengan dodol. Kue keranjang juga dijadikan sajian bagi Dewa Dapur. Kue Keranjang disajikan untuk mengundang kemakmuran dari tahun ke tahun. Kue keranjang buatan katering Sari Rasa bisa awet hinga beberapa bulan. Menikmatinya pun bisa dengan berbagai cara, baik dimakan begitu saja, dikukus campur santan sedikit dan pisang kepok jadi kue mendut, digoreng dengan tepung atau digoreng dengan telur. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kue keranjang Sari Rasa, silakan klik di sini
6. Pindang
Bandeng
Menu
pindang bandeng hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Menu ini merupakan
hasil akulturasi budaya Tionghoa di Indonesia. Makna dari pindang bandeng atau Nian
Nian You Yu sendiri adalah setiap tahun ada 'sisa', artinya mengharapkan tahun
ini memiliki rezeki yang berlebih dan tidak pas-pasan dalam bisnis, karir, dan
lain lain. Serta mengharapkan kesejahteraan yang baik dari tahun ke tahun.
7. Bebek
Panggang
Bebek
panggang sendiri tidak memiliki makna tertentu. Tetapi makanan ini tetap
dianggap spesial karena tidak disajikan setiap saat di meja makan. Orang
Tionghoa hanya menyediakan bebek panggang di momen-momen spesial salah satunya
saat tahun baru Imlek.
dari berbagai sumber