Formalin
sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Formalin adalah
larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin
terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan pengawet
biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen. Bila tidak diberi bahan
pengawet, makanan seperti tahu atau mi basah seringkali tidak bisa tahan dalam
lebih dari 12 jam.
Di sektor
industri sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya, seperti: anti bakteri sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai,
kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Formalin biasaya
digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi. Di industri perikanan, formalin digunakan
untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan.
Di
masyarakat, formalin disalahgunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan agar
kelihatan segar dan fresh seperti masih baru seperti pada tahu, ayam
dan ikan. Formalin yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan gejala seperti
tenggorokan terasa panas, mencret, muntah dan keracunan. Selain itu
formalin juga dapat menimbulkan ganggunan peredaran darah dan memacu tumbuhnya
kanker.
Contoh
dan ciri makanan yang mengandung formalin :
1.
Mi basah
Baunya
sedikit menyengat. Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar 25º Celsius. Pada suhu
10ºC atau dalam lemari es, bisa tahan lebih dari 15 hari. Mi tampak mengkilat
(seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.
2.
Tahu
Bentuknya
sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur dan awet sampai tiga hari pada suhu
kamar 25ºC. Pada suhu lemari es 10ºC tahan lebih dari 15 hari. Baunya juga agak
menyengat. Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.
3.
Bakso
Kenyal
dan awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.
4.
Ikan
Berwarna
putih bersih dan kenyal. Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
Awet pada suhu kamar sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. Tidak terasa
bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat.
5.
Ayam potong
Berwarna
putih bersih dan tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.
Bila
terpapar formalin dalam jumlah yang banyak, tanda dan gejala akut atau jangka
pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan,
sakit dada, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Pada
konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
Bila
terhirup formalin mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan
pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk.
Kerusakan jaringan sistem saluran pernafasan bisa mengganggu paru-paru berupa
pneumonia (radang paru) atau edema paru (pembengkakan paru).