Katering Sari Rasa Magelang melayani selera rasa Anda dengan bangga, karena Anda sungguh istimewa
Seblak, Makanan Khas Bandung
Seblak
adalah makanan kecil atau cemilan di kota Bandung. Makanan ini sedang populer
sebagai cemilan ringan dan tidak menjadikan kenyang. Bahan dasarnya adalah kerupuk
mentah yang dibantatkan dengan cara direbus pada air mendidih. Kerupuk yang sudah direbus kemudian ditumis dengan
berbagai macam jenis bahan pelengkap lainnya, misalnya seperti telur, sayuran,
seafood dan lain sebagainya. Perkembangan jenis seblak berdasar campuran
olahannya.
Makanan
yang bernama seblak ini unik dan enak karena bahan dasarnya terbuat dari
kerupuk yang direbus. Kerupuk pada umumnya digoreng dengan minyak lalu
disajikan untuk dinikmati. Seblak basah disajikan dengan memiliki sedikit kuah
sehingga makanan ini tidak memiliki tekstur yang kering dan renyah.
Selain
rasanya yang enak dan dapat menggoda selera, makanan ini juga memiliki harga
yang cukup terjangkau dan biasanya banyak tersedia di pinggir jalan atau pusat
jajan makanan tradisional.
Anglo: Tungku Gerabah
Anglo adalah kompor atau tungku memasak yang terbuat dari tanah liat. Ukuran anglo bermacam-macam, ada yang besar, sedang, dan kecil. Anglo berukuran kecil bisanya digunakan untuk membuat kue tradisional bernama kue serabi, untuk membakar kemenyan/dupa, merebus lilin untuk membatik, dan uap ratus. Anglo ukuran besar biasanya digunakan untuk keperluan memasak sehari-hari. Semua jenis-jenis anglo ini mudah dipindahkan ke mana pun, asalkan memindahkannya secara hati-hati sebab anglo mudah pecah.
Bahan bakar kompor anglo biasanya berupa arang. Terkadang angglo ukuran besar
bisa juga menggunakan bahan bakar kayu/ranting kering. Anglo banyak ditemukan
di daerah Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Solo dan Yogyakarta, umumnya membuat
kue serabi menggunakan anglo. Masakan Tongseng Solo (kambing muda), mie Jawa,
dan nasi goreng kambing menggunakan anglo ukuran sedang.
Wedang Uwuh (Garbage Drink)
Wedang uwuh ini adalah minuman khas
dari Yogyakarta. Wedang uwuh adalah minuman dengan bahan rempah
– rempah dan dedaunan sehingga mirip dengan sampah. Rempah-rempah
yang biasa diracik adalah jahe, cengkeh, kayu manis, pala dll. Dedaunan yang
biasa diracik adalah daun cengkeh, daun kayu manis, daun salam, sereh dan
serutan kayu secang.
Dalam bahasa Jawa, wedang berarti
minuman hangat, sedangkan uwuh berarti sampah. Wedang uwuh disajikan panas atau
hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah
cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah
karena serutan kayu secang. Bau harum muncul dari aroma kayu manis. Rasa
hangat-pedas terbentuk dari jahe dan dedaunan rempah lainnya
Cara menyedu atau memanaskan wedang
uwuh adalah sebagai berikut: bakar jahe, lalu dimemarkan. Tuang air dalam
panci. Masukkan jahe, cengkeh atau batang cengkeh, daun cengkeh, daun kayu
manis, daun pala, serutan kayu secang, jahe, dan gula batu. Masak dengan api sedang
hingga mendidih. Rebus selama kurang lebih 15 menit. Tuang ke dalam gelas
dengan disaring ataupun tanpa disaring, lalu hidangkan dalam keadaan hangat. Wedang
uwuh dipercaya sebagai anti oksidan, menyegarkan badan, menyembuhkan masuk
angin dan menghagatkan badan.
Pada awalnya wedang uwuh masih dalam
bentuk bahan utuh berupa rempah-rempah asli, namun seiring
perkembangan zaman dan kebutuhan akan kepraktisan, saat ini wedang uwuh sudah
dikembangkan menjadi dalam bentuk instan, maupun bentuk celup.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Cari Menu Sari Rasa
Daftar Isi
- A. Menu Sari Rasa (5)
- B. Tips Sari Rasa (71)
- C. Rasa Kuliner (113)
- D. Rasa Humor (9)
- E. Serba-Serbi Rasa (44)
- F. Belajar Masak (48)