Garam merupakan bumbu masak yang sangat akrab dan menyatu dengan kehidupan manusia. Garam
sangat penting bagi kesehatan. Sel-sel tubuh kita membutuhkan garam untuk bisa
berfungsi seperti mempertahankan fungsi otot dan hidrasi, itu sebabnya mengapa
minuman pelepas lelah setelah olahraga mengandung sodium. Kita terus kehilangan
sodium saat berkeringat dan membuang urin, dan jika kita tidak menggantinya
dengan minum air dan sodium, maka tekanan darah kita bisa turun drastis dan
membuat pusing-pusing. Sodium berfungsi seperti spons yang membantu menahan
cairan dalam darah.
Jika
Anda darah tinggi tentu disarankan mengurangi konsumsi garam. Mekanismenya
jelas: Sodium menyebabkan darah Anda mengandung banyak air, sehingga membuat
jantung Anda memompa lebih keras dan membuat tekanan darah meningkat. Namun
jika Anda dalam keadaan sehat, kedokteran merekomendasikan untuk mereka yang
berusia 14 tahun ke atas mengkonsumsi garam tidak lebih dari 2.300 miligram
atau sekitar satu sendok teh garam. Sedangkan batas bawahnya adalah 1.500
miligram atau setengah sendok teh, bagi mereka yang sudah paruh baya atau
berusia lanjut, termasuk yang mengalami sakit ginjal, darah tinggi dan
diabetes.
Jika Anda berniat diet garam harus berhati-hati, menurut Journal of Hypertention, mereka yang mengurangi konsumsi sodium sekitar 1000 miligram mengalami darah rendah, detak jantungnya lebih tinggi dan penurunan sensitivitas insulin yang dapat meningkatkan resiko diabetes. Oleh karenanya, banyak ahli belum satu suara apakah mengurangi konsumsi garam baik atau tidak. Pesan pentingnya adalah garam bukanlah satu-satunya faktor penyebab naiknya tekanan darah, obesitas juga memberi kontribusi.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebanyakan makanan olahan mengandung garam yang tinggi. Tubuh manusia menyeimbangkan jumlah natrium dengan potassium. Perbandingan sodium dan potasium erat kaitannya untuk menyetabilkan tekanan darah. Namun sayangnya makanan olahan saat ini tidak memiliki kandungan potassium yang cukup. Untuk itu disarankan untuk mendapatkannya dari buah dan sayuran segar.
Jika Anda berniat diet garam harus berhati-hati, menurut Journal of Hypertention, mereka yang mengurangi konsumsi sodium sekitar 1000 miligram mengalami darah rendah, detak jantungnya lebih tinggi dan penurunan sensitivitas insulin yang dapat meningkatkan resiko diabetes. Oleh karenanya, banyak ahli belum satu suara apakah mengurangi konsumsi garam baik atau tidak. Pesan pentingnya adalah garam bukanlah satu-satunya faktor penyebab naiknya tekanan darah, obesitas juga memberi kontribusi.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebanyakan makanan olahan mengandung garam yang tinggi. Tubuh manusia menyeimbangkan jumlah natrium dengan potassium. Perbandingan sodium dan potasium erat kaitannya untuk menyetabilkan tekanan darah. Namun sayangnya makanan olahan saat ini tidak memiliki kandungan potassium yang cukup. Untuk itu disarankan untuk mendapatkannya dari buah dan sayuran segar.
dari berbagai sumber