Sate kambing dan sate ayam sudah
merupakan makanan yang populer di masyarakat kita. Tetapi, sate jamur mungkin
masih asing untuk beberapa orang. Sate jamur mudah ditemukan di angkringan, rumah
makan dan restoran di daerah Yogyakarta, terutama daerah Sleman. Beberapa rumah
makan menyajikan menu khusus jamur dengan berbagai cara mengolahnya, misal
pepes jamur, oseng jamur, tongseng, gulai jamur dan sate jamur. Di antara jenis
masakan jamur, yang paling diminati adalah sate jamur. Cita rasa sate jamur
mempunyai kekhasan yang tak terkira dan cocok untuk para penggemar sate tetapi
takut darah tinggi atau kolesterol. Jamur yang biasa dibuat sate adalah jamur
tiram yang masih segar.
Proses pembuatan sate jamur, cukup
sederhana. Pertama dipisahkan antara daun jamur dan batang. Kedua, daun jamur
di potong memanjang dengan gunting. Ketiga di kukus, setelah masak ditiriskan,
setelah dingin tekan-tekan supaya kandungan airnya kurang. Kemudian daun jamur
tiram dibuat sate jamur. Bagi vegetarian, sate jamur ini patut dicoba. Menu ini
murni menggunakan jamur. Penyajian seperti halnya sate ayam.
Disajikan dengan bumbu kacang, kecap ditambah dengan irisan bawang merah, tomat
dan cabai rawit. Jamur tiram setelah dibakar di atas arang, rasanya menjadi
unik mirip dengan daging ayam tapi lebih lembut jadi mudah dikunyah.
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi
terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat keringnya). Daya cernanya pun
tinggi (34-89 persen). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino) yang dimiliki
oleh jamur lebih menentukan mutu gizinya. Jamur segar umumnya mengandung 85-89
persen air. Kandungan lemak cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering)
terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan phoshpolipida.
Karbohidrat terbesar dalam bentuk
heksosan dan pentosan polimer karbohidrat dapat berupa glikogen, khitin dan
sebuah polimer N-asetil glikosamin yang merupakan komponen struktural sel
jamur. Khitin merupakan unsur utama serat jamur titam putih.
Jamur juga merupakan sumber vitamin
antara lain thiamin, niacin, biotin dan asam askorbat. Vitamin A dan D jarang
ditemukan pada jamur, namun dalam jamur tiram putih terdapat
ergosterol yang merupakan prekursor vitamin D. Jamur umumnya kaya akan mineral
terutama phosphor, mineral lain yang dikandung di antaranya kalsium dan zat
besi.
disarikan dari berbagai sumber