Di atas jajanan tersebut ditaburi dengan parutan kelapa dan juruh dari gula merah yang semakin menambah kenikmatan jajan pasar itu sendiri. Mungkin sebagian pembaca akan merasa asing dengan kuliner seperti ini. Dewasa ini jajan pasar sudah jarang kita jumpai. Seiring perkembangan jaman, jajan pasar memang seolah tenggelam oleh menjamurnya waralaba-waralaba yang memakai brand luar negeri.
Tidak heran jika anak-anak di Indonesia sekarang tahu dan menyukai burger dari pada tiwul atau getuk yang notabene merupakan makanan tradisional khas Indonesia. Padahal kalau ditilik dari segi rasa, jajan pasar jelas lebih sesuai dengan selera lidah kita. Jajanan pasar juga lebih organik karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pembuatannya, sehingga boleh dibilang lebih sehat. Dari segi harga, jajan pasar juga jelas lebih murah.
Jika
hal semacam ini dibiarkan, maka jangan heran kalau beberapa tahun ke depan
jajan pasar hanya tinggal kenangan. Mari kita kenalkan jajan pasar sebagai
kuliner tradisional kita kepada anak-anak kita. Sekali-sekali ajak anak-anak
berbelanja di pasar tradisional dan kenalkan dengan jajan pasar. Agar salah
satu kuliner tradisional kita tetap bisa dinikmati sampai anak cucu kita nanti.